Polda Metro Curiga Dengan Agnesya istri ketiga Dodi Triono dengan kasusnya perampokan di Pulomas

Penyidik Polda Metro Jaya berencana memeriksa istri ketiga dari si korban perampokan di Pulomas Utara, Jakarta Timur, Elsya Agnesya Kalangi. Namun, belum dipastikan kapan akan diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus yang menimpa suaminya tersebut, Dodi Triono.

Dapatkan diskon Rp 300,000 untuk tiket libur Natal & Tahun baru-mu"Istrinya pasti akan diperiksa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/12).

Pasalnya, hingga kini polisi masih terus melakukan pengejaran kepada pelaku perampokan sekaligus pembunuhan dengan sadis tersebut, yakni disekap di sebuah kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.

"Terkait pemeriksaan terhadap saksi-saksi, pasti dilakukan, tapi saat ini kami masih fokus mengejar pelaku," ujarnya.

Polda Metro Curiga Dengan Agnesya istri ketiga Dodi Triono dengan kasusnya perampokan di Pulomas


Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, memastikan setelah data CCTV dipegang, kepolisian langsung bergerak cepat. Dia menyebut pihaknya menyelidiki dengan cara 'scientific crime' menggunakan 'database', sidik jari dan analisa kamera tersembunyi.

Dalam penangkapan, Ramlan tewas setelah ditembak kepolisian. Sementara Erwin tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat (Ropenmas) Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Kombes Awi Setiyono menuturkan, Ramlan Butar-Butar merupakan otak pelaku. Adapun barang diambil para pelaku tergolong mudah dibawa, seperti ponsel, jam tangan maupun uang. Tas milik Dodi juga dibawa para pelaku. Namun, polisi belum mengungkapkan apa isi tas tersebut.

"Kenapa cuma merampok dua HP karena itu yang gampang dijual. Sementara yang kita temukan itu," kata Awi, kemarin.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan bahkan menyebut kelompok kejahatan dipimpin Ramlan sudah dilakukan sejak lama. Residivis kawakan itu bahkan pernah melakukan perampokan di kawasan Jawa Tengah dan telah dihukum.

Aksi terakhir, Ramlan merampok duit RP 2 juta milik warga negara Korea di Depok, Jawa Barat. Aksi itu juga membuat Ramlan jadi buruan kepolisian Depok.

Menurut Iriawan, Ramlan sebagai otak perampokan bersama rekannya. Selain itu, mereka merupakan perampok spesialis harta benda mudah untuk dibawa. "Ramlan ini kaptennya, mereka juga spesialis perampokan yang mudah dibawa seperti jam bukan mobil," tegas Iriwan.

Seperti diberitakan sebelumnya, perampokan yang disertai pembunuhan sadis di Pulomas Utara, No 7A, Jakarta Timur menjadi cerita yang mengegerkan di akhir tahun 2016. Pasalnya, 11 orang disekap dalam kamar mandi yang kecil, 6 dinyatakan meninggal karena kehabisan oksigen dan 5 masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sebelumnya juga, polisi telah menembak mati otak kejahatan tersebut, yakni Ramlan Butar Butar alis RBB. Dirinya merupakan residivis.