Suami Berpoligami dan Cobaan Lain Menimpaku, Tapi Allah Maha Baik Loh Selengkapnya Baca Puisiku

Saya adalah seorang parentyang tunggal dikaruniai dua orang putra. Aku percaya pada takdir Allah. Dan takdir yang baik untuk hamba-Nya.

Keputusan saya untuk berjuang sendiri membesarkan anak-anak dari putaran saya sendiri, setelah mencoba untuk bertahan hidup selama sembilan tahun di bahtera untuk pernikahan di mana saya mencapai titik yang membuat saya tidak dapat melanjutkan pernikahan yang ada. Pada saat suami pada saat itu memutuskan untuk poligami dan ketika saya tidak setuju, ia disiksa pikiran dan tubuh saya.

Suami Berpoligami dan Cobaan Lain Menimpaku, Tapi Allah Maha Baik Loh Selengkapnya Baca Puisiku


Setelah mampu naik keluar dari badai di sana, saya membawa anak-anak kembali ke rumah orang tua saya. Itu demi Allah tidak mudah untuk memulai semuanya dari awal. Alhamdulillah keluarga dan teman-teman menerima saya dengan tangan terbuka.

Selama setahun saya mencoba untuk mencari pekerjaan, di mana belenggu jilbab menjadi kendala kecil di dalamnya. Berpikir untuk melamar pekerjaan tanpa menggunakan jilbab (Astagfirullah). Namun subhanallah, percaya Tuhan selalu memberikan kemudahan kepada hamba-Nya yang berusaha dan usaha.

Dengan campur tangan Tuhan, terima kasih Tuhan saya mendapat pekerjaan di sebuah kantor swasta. Saya merasa salah satu keajaiban Allah. Mengapa demikian? Karena setelah dua minggu saya bekerja, salah satu bos ketika menerima saya setelah wawancara akhir, meminta sekretarisnya sejak kapan aku terus. Subhanallah, rezeki setiap manusia telah diatur oleh Tuhan.

Namun, uji coba dalam hidup ini akan selalu ada. Beberapa bulan setelah saya mendapatkan pekerjaan itu, saya menemukan anak sulung saya mengalami kejang. Penyitaan pertama yang saya anggap tidak terlalu serius karena saya pikir itu alergi. Setelah dua bulan, anak sulung saya kembali kejang, lain kali aku baut langsung ke dokter anak di rumah sakit terdekat.

Dokter juga merujuk untuk membawa anak saya ke ahli saraf anak. Namun, sebelum ia harus melakukan tes EEG. Bagaimana kehancuran hari itu, ketika ia menemukan hasil tes EEG. anak sulung saya dihukum epilepsi. Dia diwajibkan untuk mengambil obat setiap hari dan efek obat ini dapat menyebabkan depresi. Demi kesembuhannya, aku harus membawanya ke terapi untuk menghindari penyitaan tidak kambuh lagi.

masalah penyakit belum selesai anak sulung saya. Setelah beberapa hari, ketika dia punya saya pulang kerja, ibu saya mengatakan kepada saya bahwa selama anak bungsu saya menyukai diganggu oleh teman-temannya di sekolah. Ibu saya mengatakan kepada saya bahwa setelah sekolah, anak saya menangis dan mengatakan bahwa dia baru saja dipukul oleh teman-temannya di sekolah.

Karena lokasi rumah tidak terlalu jauh dari rumah untuk anak, ibu saya berniat untuk bertemu dengan anak. Apa kejutan ketika ada seorang ibu yang melihat kejadian tersebut. Sang ibu mengatakan kepada saya bahwa anak saya dipukuli setelah ia jatuh dan ditendang berulang kali.

Tanpa pikir panjang, saya memutuskan untuk pindah anak-anak sekolah anak saya. Saya tidak ingin mereka berada di lingkungan yang membuat mereka tertekan. Namun, saya tahu bahwa saya akan menghadapi kendala. Bahwa pada waktu itu saya tidak punya cukup uang untuk pindah sekolah. Yang dalam pikiran saya saat itu adalah untuk meminjam uang dari paman saya (kakak tertua ayah). Meskipun aku tidak tahu bagaimana untuk memulai.

Subhan Allah, tidak berapa lama, bibi dari om istri berarti aku menelepon saya untuk bertanya tentang ayah saya. Dengan campur tangan Tuhan lagi, hanya keluar serangkaian kata-kata yang mengungkapkan poin saya sebelumnya. Jawabannya, besok aku dan anak-anak diminta untuk datang ke rumahnya karena mereka akan membantu saya untuk biaya saya butuhkan, tanpa harus mengembalikannya. Allah Maha Besar!

Percaya Tuhan adalah keajaiban yang nyata. Semua kenyamanan yang diberikan Allah kepada hamba-Nya, bagi saya itu adalah manifestasi dari mukjizat-Nya yang nyata. Alhamdulillah, anak sulung saya punya waktu satu tahun bebas dari serangan epilepsi karena dia dihukum. Dan kedua anak saya sekarang merasa aman dan nyaman di sekolah baru mereka.

Allah adalah baik. Tidak pernah putus asa karena kita tidak sendirian. Saya percaya apa yang saya bercita-cita untuk dicapai insyaa Allah dengan izin-Nya. Allah SWT untuk semuanya. Apapun masalah yang kita punya, adalah jenis berpikir. Karena takdir Allah pasti baik.

Saya percaya pada mukjizat dalam nama Allah SWT.

***

-oOo-

CERITA PERSAINGAN RAMADAN VEMALE.COM
Mengulangi kisah sukses Ramadhan Vemale.com Contest 2015, kami lagi mengundang teman-teman untuk berbagi cerita inspiratif. Cerita ini bisa menjadi tentang pasang surut ketika memutuskan untuk memakai jilbab, cerita menarik di bulan Ramadhan, bagaimana rasanya menjadi istri puasa pertama, bagaimana rasanya jauh dari keluarga selama Lebaran atau cerita apapun yang meningkatkan sisi spiritual dan kedekatan dengan Allah SWT.

Kirim cerita Anda melalui email ke redaksivemale@kapanlagi.net

subjek email: KISAH RAMADAN VEMALE

Kompetisi Hadiah:

20 ditayangkan cerita akan mendapatkan koleksi jilbab Ria Miranda.
5 cerita terbaik akan mendapatkan koleksi koleksi busana jilbab dan Muslim Ria Miranda.
Kami menunggu cerita Anda hingga 5 Juli 2016. Pemenang akan diumumkan pada 13 Juli 2016.